Wiranto Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: “Pahlawan Juga Manusia”
Jakarta – Polemik mengenai usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Presiden kedua Republik Indonesia, kembali mencuat ke publik. Di tengah pro dan kontra yang masih bergulir, mantan Panglima ABRI sekaligus Mantan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menyatakan dukungannya terhadap usulan tersebut.
Menurut Wiranto, sosok pahlawan tidak harus tanpa cela. Ia menegaskan bahwa setiap manusia, termasuk pahlawan bangsa, pasti memiliki sisi kekurangan. Namun, jasa besar Soeharto dalam membangun dan menjaga keutuhan negara tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Pahlawan juga manusia, bukan malaikat yang suci tanpa kesalahan. Siapa pun yang telah membela dan berjuang untuk negeri ini pantas mendapatkan gelar pahlawan,” ujar Wiranto saat ditemui di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Wiranto juga mengajak masyarakat untuk menilai Soeharto secara objektif dengan memisahkan antara jasa besar dan kesalahan pribadi yang terjadi selama masa pemerintahan Orde Baru.
“Kesalahan itu tentu ada prosesnya. Namun, kita harus bisa membedakan antara jasa yang membangun bangsa dan kesalahan sebagai manusia,” tambahnya.
Pernyataan Wiranto tersebut seakan menegaskan bahwa wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto tidak bisa dilihat hanya dari sisi politik masa lalu, melainkan juga dari kontribusi nyata yang diberikan terhadap pembangunan Indonesia.
Isu ini pun memicu kembali perdebatan publik. Sebagian pihak menilai bahwa Soeharto layak mendapatkan penghargaan karena jasanya membangun stabilitas nasional dan ekonomi. Namun, ada pula yang menentang dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia serta praktik korupsi di era pemerintahannya.
Meski demikian, dukungan dari tokoh seperti Wiranto memperlihatkan bahwa diskursus tentang Soeharto dan status kepahlawanannya masih menjadi topik sensitif namun penting dalam konteks sejarah nasional.
